POLISI BERHASIL TANGKAP JARINGAN ABORSI ONLINE JAWA TENGAH
POLISI BERHASIL TANGKAP JARINGAN ABORSI ONLINE JAWA TENGAH |
Agung dan Anis diduga menawarkan layanan aborsi pada aplikasi pesan LINE di bawah kendali Nindira. Polisi juga menangkap Dian Arisa dan Yoga Janu, pasangan yang diduga menggunakan layanan klinik.
Menurut Kepala Polisi Klaten Sr. Comr. Aries Andhi, timnya menemukan klinik aborsi setelah Anisa melaporkan ke polisi bahwa ponselnya hilang. Setelah melakukan penyelidikan, polisi menemukan bahwa barang itu diduga dicuri oleh Dian.
Setelah kami mengetahui siapa yang mencuri telepon, kami memeriksa data dan menemukan percakapan yang berkaitan dengan layanan yang ditawarkan oleh klinik aborsi, kata Aries, Jumat.
Agung dan Anisa mengaku kepada polisi bahwa mereka telah mengoperasikan klinik aborsi online selama tiga tahun terakhir. Selama bertahun-tahun operasinya, pasangan itu diduga menemui 200 pasien, yang kebanyakan hamil tiga bulan atau kurang.
Kami hanya memberikan obat aborsi seperti cytotec kepada pasien ketika mereka masih dalam trimester pertama, kata Agung kepada polisi.
Dia juga menjelaskan bahwa tidak setiap aborsi membutuhkan bantuan medis. Saya meminta bantuan Ariyanti jika masa kehamilan mereka lebih dari tiga bulan.
Obat-obatan itu diduga dijual seharga Rp 3 juta (US $ 209,48) per tablet. Jika pasien ingin menggunakan layanan bidan untuk menggugurkan janin mereka, Agung diduga membebankan biaya Rp 10 juta. Pasien yang membutuhkan bantuan medis diduga menerima perawatan di rumah bidan di desa Kujon, Ceper, Klaten.
Untuk janin yang berusia kurang dari dua bulan, Agung mengklaim dia menyuntikkan pasien dengan triclofem, obat yang digunakan untuk mengobati pendarahan rahim yang abnormal, selain memberi mereka cytotec. Setelah enam jam, janin akan digugurkan.
Ariyanti mengklaim bahwa dia hanya terlibat dalam tiga operasi. Mereka membayar saya Rp3 juta untuk setiap operasi. Saya menyesali tindakan saya, katanya kepada polisi.
Sementara itu, kepala departemen kejahatan polisi Klaten, Comr. Didik Sulaiman, mengungkapkan bahwa klinik aborsi online tidak hanya digunakan oleh orang-orang dari Jawa, tetapi juga oleh orang-orang di Sulawesi dan Kalimantan. Kami akan mencari kantor Nindira di Yogyakarta, termasuk klinik Ariyanti di Klaten, kata Didik.
Post A Comment:
0 comments: