BI TELAH SEPAKAT AKAN TETAP PERTAHANKAN SUKU BUNGA INDONESIA

BI TELAH SEPAKAT AKAN TETAP PERTAHANKAN SUKU BUNGA INDONESIA
Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan selama empat bulan berturut-turut sambil juga melakukan beberapa langkah untuk mendorong perekonomian domestik. Setelah pertemuan dewan gubernur selama dua hari, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya dalam 7 hari reverse rate repo pada 6 persen pada hari Kamis, sementara suku bunga simpanan dan fasilitas pinjaman juga dipertahankan masing-masing sebesar 5,25 persen dan 6,75 persen.

Keputusan ini konsisten dengan upaya untuk memperkuat stabilitas eksternal ekonomi, terutama untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam tingkat yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik, kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis.

Keputusan datang panas pada tumit dovish Federal Reserve Amerika Serikat jam sebelumnya. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan suku bunga mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran antara 2,25 persen dan 2,5 persen. Anggota komite juga memproyeksikan bahwa tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga untuk 2019 dan meramalkan satu kenaikan pada tahun 2020.

Perry menjelaskan bahwa bank sentral telah mengambil sejumlah langkah untuk mendorong permintaan domestik, termasuk melalui pendalaman pasar keuangan serta persiapan untuk standar baru Kode Respon Cepat (Kode QR), yang terakhir diharapkan memberikan pembayaran yang lebih efisien. sistem untuk negara.

Sejak Desember, BI telah mengambil pendekatan ekspansi untuk operasi moneternya melalui transaksi term repo dan pertukaran valuta asing, menyuntikkan Rp 359 triliun ke dalam sistem keuangan antara Desember tahun lalu dan Februari, Perry menjelaskan.

Dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan pinjaman, BI juga akan meningkatkan Rasio Macroprudential Intermediation (RIM) untuk bank dari antara 80 persen dan 90 persen menjadi antara 84 persen dan 94 persen. Rasio baru akan berlaku mulai 1 Juli.

Kebijakan untuk meningkatkan RIM [dibuat] untuk mendorong bank untuk menyalurkan lebih banyak pembiayaan untuk bisnis, kata Perry, memproyeksikan bahwa pertumbuhan pinjaman untuk 2019 akan berada di batas atas dari kisaran proyeksi bank sentral di antara 10 persen dan 12 persen.

Pada Januari, pinjaman tumbuh sebesar 12 persen tahun-ke-tahun (yoy), sedangkan tingkat kredit macet bersih (NPL) tetap relatif rendah di 1,2 persen dibandingkan periode yang sama, menurut data BI.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: