PERAMPOKAN POLISI BALI TEMBAK MATI DITEMPAT SEORANG TURIS RUSIA
PERAMPOKAN POLISI BALI TEMBAK MATI DITEMPAT SEORANG TURIS RUSIA |
Tiga pria, termasuk pria yang kemudian terbunuh, masuk ke kantor penukaran mata uang dan memukuli beberapa karyawan di dalam, membuat mereka pingsan.
Ketika mereka bangun, mereka diikat dengan mulut tertutup, kata polisi, seraya menambahkan bahwa para karyawan akhirnya membebaskan diri mereka sendiri dan menelepon pihak berwenang.
Polisi berhasil menemukan tersangka yang melarikan diri, tetapi ketika mereka ingin menangkap orang-orang itu, salah satu tersangka ingin menyerang petugas.
Perwira kami yang tidak bersenjata mencoba melawan, tetapi karena situasinya sangat berbahaya bagi anggota kami, petugas lain yang bersenjata mengambil tindakan tegas terhadap tersangka ia kemudian meninggal, kata kepala polisi Denpasar Ruddi Setiawan kepada wartawan. Kedutaan Rusia mengkonfirmasi salah satu warganya ditembak mati di Bali.
Selama perkelahian dengan polisi yang berusaha menangkap mereka, seorang warga Rusia ditembak mati, katanya di akun Facebook-nya. Dua lainnya satu Ukraina dan satu Rusia ditahan.
Orang Rusia yang ditangkap itu juga terluka, kata kedutaan itu, seraya menambahkan bahwa empat orang lain yang terkait dengan kejahatan itu masih dalam pelarian, tetapi kewarganegaraan mereka tidak jelas.
Kedutaan mengatakan geng itu dicurigai merampok penukaran uang lain pada bulan Desember dan, secara terpisah, mencuri senjata. Itu tidak menguraikan.
Hampir $ 70.000 dalam rupiah Indonesia dan mata uang AS dilaporkan dicuri, menurut polisi, yang menyebut pria yang tewas itu sebagai Alexei Korotkikh yang berusia 45 tahun.
Orang asing sering ditangkap karena pelanggaran narkoba di Bali, yang menarik jutaan pengunjung ke pantai-pantainya yang dibatasi pohon palem setiap tahun. Tetapi penangkapan untuk kejahatan dengan kekerasan lebih jarang terjadi.
Pada bulan Januari, polisi Bali menangkap empat orang Bulgaria yang dituduh membaca data kartu bank di beberapa mesin ATM di ibukota Denpasar.
Post A Comment:
0 comments: