JUTAAN WARGA KONGO HADAPI KELAPARAN MENAHUN ATAS KESERAKAHAN SDA

JUTAAN WARGA KONGO HADAPI KELAPARAN MENAHUN ATAS KESERAKAHAN SDA
Suara tembakan Senjata itu sangat diam pada kota Mwene Ditu, Kongo, namun setiap hari anak-anak kelaparan akan tiba di sebuah rumah sakit kecil yang akan berjuang untuk hidup mereka.

Seorang wanita bernama Justine Musau, yang hamil anak keduanya, melarikan diri ke hutan di wilayah Kasai tengah tahun lalu setelah milisi tiba di desa dekatnya dan mulai memenggal kepala warga yang dituduh berkolaborasi dengan pasukan pemerintah.

“Kami tidak tahu siapa yang pergi ke mana,” katanya, memegangi putrinya yang berusia empat tahun di dekat dadanya. Hanya diberi makan dengan sesekali singkong, kedua anaknya jatuh sakit karena kekurangan nutrisi, katanya.




Pertempuran antara tentara dan milisi Kamuina Nsapu berlangsung selama sekitar satu tahun dalam kekerasan terburuk di wilayah yang paling damai di wilayah ini dalam beberapa dekade. Sebanyak 5.000 orang tewas dan sekitar 1,5 juta orang dipaksa keluar dari rumah mereka.

Sekitar 400.000 anak-anak di Kasai menderita kekurangan gizi akut yang parah, kira-kira jumlah yang sama seperti di Yaman yang dilanda perang sipil, menurut badan anak-anak PBB (UNICEF).

Hanya 13 persen yang menerima perawatan medis "karena tidak ada cukup pembiayaan atau perhatian," kata Christophe Boulierac, juru bicara UNICEF.




Krisis di Kasai adalah salah satu dari beberapa mencengkeram Kongo, di mana penolakan Presiden Joseph Kabila untuk mundur ketika mandatnya berakhir pada Desember 2016 meradang campuran yang mudah terbakar dari keluhan etnis dan persaingan atas tanah dan sumber daya mineral yang telah memicu konflik bertahun-tahun.

Secara keseluruhan, lebih dari 13 juta warga Kongo membutuhkan bantuan kemanusiaan, dua kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu, dan 7,7 juta menghadapi kerawanan pangan yang parah, naik 30 persen dari tahun lalu, kata U.N. dalam sebuah laporan bulan ini. (Reuters)

Sebagian besar hasil dari konflik dan kekeringan, pada akhir tahun 2017 kerawanan pangan mengancam sekitar 124 juta orang di seluruh dunia, meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya, menurut Laporan Global tentang Krisis Pangan yang baru-baru ini dirilis PBB.


Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: