PEMERINTAH KOTA BALI MEMBUKA TAMBAHAN RUMAH SAKIT PENYAKIT KANKER
PEMERINTAH KOTA BALI MEMBUKA TAMBAHAN RUMAH SAKIT PENYAKIT KANKER |
Antrian di Sanglah sangat panjang. Penyakit [pasien] bisa memburuk atau bahkan membunuh mereka sebelum mereka mendapatkan giliran, kata Ketut Suarjaya pada hari Selasa.
Keputusan itu sangat penting di tengah meningkatnya kasus kanker, katanya. Studi Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi pasien kanker telah meningkat dari 1,4 per 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada 2018.
Di antara berbagai bentuk kanker, Ketut menunjukkan bahwa kanker serviks dan payudara adalah yang paling umum. Dia menyatakan harapannya bahwa pusat baru ini akan mendorong orang Indonesia dan asing untuk mencari perawatan di Indonesia daripada pergi ke luar negeri.
Namun, pusat itu masih kekurangan peralatan dan staf yang diperlukan, direktur Rumah Sakit Bali Mandara Gede Bagus Darmayasa mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa.
Namun demikian, ia telah memperoleh dana dari anggaran daerah untuk proyek dan izin dari Badan Pengawas Energi Nuklir untuk menyediakan terapi radioaktif yang digunakan untuk mengobati kanker. Pejabat rumah sakit juga hadir dalam pembicaraan dengan agensi pada hari Selasa untuk membahas peralatan medis yang sesuai.
Sementara Darmayasa belum mengumumkan tanggal untuk peletakan batu pertama gedung tersebut, dia menyatakan optimisme bahwa pusat akan mulai beroperasi pada awal 2020. Secara keseluruhan, Gede memperkirakan bahwa biaya konstruksi akan menjadi sekitar Rp 54 miliar (US $ 3,8 juta).
Kami ingin menjadikan Bali sebagai pusat perawatan terkait kanker di provinsi timur Indonesia sehingga orang tidak perlu pergi ke Bandung di Jawa Barat atau Jakarta untuk disembuhkan, kata Gede.
Post A Comment:
0 comments: