DAMPAK BESAR DARI JUALAN ONLINE BAGI PARA PEDAGANG TOKO PASAR

DAMPAK BESAR DARI JUALAN ONLINE BAGI PARA PEDAGANG TOKO PASAR
Sektor ritel offline diproyeksikan akan melihat dampak lebih lanjut sebagai akibat dari persaingan online yang keras, seperti yang ditunjukkan oleh tingkat kekosongan yang meningkat di antara ruang ritel di Jakarta.

Menurut sebuah studi oleh perusahaan konsultan properti Savills Indonesia, tingkat kekosongan ruang ritel meningkat tahun-ke-tahun (yoy) menjadi 12,7 persen pada September 2018 dari 11,3 persen pada 2017, sementara sewa komersial bulanan turun 2 persen yoy menjadi Rp 350.000 ( US $ 23,97) per meter persegi.

Kenaikan ini tidak signifikan, tetapi itu menunjukkan bahwa tren peningkatan dalam belanja online telah mulai berdampak pada sewa komersial, kata kepala penelitian dan konsultasi Savills, Anton Sitorus, baru-baru ini.

Menurut data dari Similarweb, kunjungan unik ke platform e-commerce tumbuh secara signifikan selama kuartal ketiga. Misalnya, pengunjung Tokopedia meningkat 37 persen dari kuartal sebelumnya, sementara Shopee dan Bukalapak masing-masing melihat pertumbuhan kunjungan sebesar 26 persen dan 13 persen.

Anton menjelaskan bahwa penurunan sewa komersial pada gilirannya menyebabkan penurunan pelanggan ke toko fisik, sehingga mengurangi permintaan untuk sewa komersial. Akibatnya, untuk menarik penyewa dalam kondisi seperti itu, mal tidak punya pilihan selain menurunkan sewa mereka, katanya.

Dia mengatakan department store di Jakarta paling menderita dari pengembangan pasar online karena kegagalan mereka untuk menarik pelanggan melalui format sekolah lama, produk yang terlalu mahal dan ketidakmampuan untuk memberikan pengalaman berbelanja praktis.

Sementara itu, Savills memperkirakan bahwa sekitar 320.000 meter persegi ruang ritel baru akan memasuki pasar sampai tahun 202. Mal kelas atas akan berkontribusi 54 persen untuk pasokan ruang ritel di masa depan, sementara mal kelas menengah ke atas akan mencapai 46 persen.

Ada proyek besar yang akan datang pada tahun 2020, kata Anton, tanpa memberikan rincian apa pun.

Savills memproyeksikan kenaikan signifikan dalam tingkat kekosongan pada tahun 2020, ketika pasar akan melihat booming dalam pasokan ruang ritel. Biaya sewa kemungkinan akan meningkat 1 hingga 2 persen per tahun hingga tahun 2021.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: