KINI SEKTOR PERTAMBANGAN BISA DI AMBIL ALIH OLEH WANITA BERPRESTASI
KINI SEKTOR PERTAMBANGAN BISA DI AMBIL ALIH OLEH WANITA BERPRESTASI |
Tidak mudah bagi Henny Dwi Purnamasari, warga Palembang, Sumatera Selatan, untuk bekerja di sektor pertambangan, mengingat bahwa ini adalah industri yang didominasi laki-laki. Setiap hari, pria berusia 46 tahun itu memimpin operasi fasilitas penyimpanan tailing di sebuah tambang emas di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Henny bertanggung jawab untuk memastikan kualitas proses peleburan tanah liat tambang, yang dilakukan di laboratorium tanah, sesuai dengan standar internasional dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Henny mengakui bahwa mengelola fasilitas penyimpanan tailing adalah pekerjaan yang didominasi laki-laki, tetapi ia mengatakan bahwa itu adalah semangat Kartini, pahlawan nasional Indonesia untuk pemberdayaan perempuan, yang telah mendorong untuk mengatakan dalam industri.
Jujur, sebagai wanita, saya merasa tertantang untuk bekerja di sektor pertambangan, terutama karena jam kerjanya yang panjang dan lingkungan kerja yang berat, katanya kepada The Jakarta Post pada hari Sabtu.
Insinyur sipil itu mengatakan dia tidak mengalami hambatan bekerja dan berbagi pengetahuan dengan rekan-rekannya, yang kebanyakan laki-laki, di tambang emas Martabe, di mana dia telah bekerja selama lima tahun.
Martabe adalah salah satu perusahaan pertambangan batubara dan mineral di Sumatera yang telah berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.
Setiap perusahaan pertambangan bertanggung jawab untuk meningkatkan partisipasi pekerja perempuan dan mewujudkan keragaman gender di dunia kerja, kata Sri Raharjo, direktur Sumber Daya Energi dan Mineral
Dia mengatakan penting bagi penambang untuk memperhatikan upaya untuk mencapai keragaman jender di industri.
Potensi pekerja perempuan bisa setinggi pekerja laki-laki, kata Raharjo.
Dia berbicara pada Konferensi Miner Sumatra ke-4 di Palembang, Sumatra Selatan, pada 22 Maret. Puluhan perusahaan tambang mineral dan batubara dari Sumatra menghadiri acara Game Changer di Sumatra Mining.
Dalam konferensi tersebut, para penambang menyampaikan komitmen mereka untuk meningkatkan partisipasi pekerja perempuan dalam angkatan kerja di industri pertambangan. Mereka juga berkomitmen untuk melestarikan lingkungan.
Agincourt Resources, perusahaan yang mengelola tambang emas Martabe, telah membuat komitmen untuk meningkatkan partisipasi pekerja perempuan di semua tingkat kerjanya, dengan direktur utama Tim Duffy mengatakan bahwa perempuan memainkan peran kunci dalam membantu perusahaan mencapai targetnya.
Studi di negara-negara di seluruh dunia telah menunjukkan fakta yang tidak dapat dihindari mengenai korelasi yang kuat antara keberhasilan perusahaan dan keragaman gender. Masalah ini telah diterima secara luas dalam teori perilaku dan praktik organisasi, Duffy mengatakan kepada Post di sela-sela Konferensi Miner Sumatra.
Hanya sekitar 18 persen dari total 761 pekerja di Matabe adalah perempuan.
Perusahaan ini menargetkan untuk meningkatkan angka itu menjadi 25 persen pada 2019, dengan 40 persen dari pekerja perempuan ini memegang posisi superintenden dan manajerial, kata Duffy.
Kami akan meningkatkan jumlah pekerja perempuan di perusahaan kami melalui rekrutmen dan inisiatif pengembangan sumber daya manusia kami, tambahnya.
Duffy menegaskan bahwa penting untuk memperkuat budaya kerja dan lingkungan yang mempromosikan rasa hormat dan martabat di antara semua pekerja. Juga penting bagi perusahaan untuk menjadi tempat kerja yang bebas dari diskriminasi, dan dapat mendorong keterbukaan dan kepercayaan para pekerjanya, tambahnya.
Untuk itu, kata Duffy, upaya konkret perlu dilakukan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keragaman gender dalam berbagai kebijakan operasional, termasuk dalam perekrutan, pelatihan dan sistem upah, dan untuk mencegah pelecehan seksual di tempat kerja.
Post A Comment:
0 comments: